It Came Over Me in A Rush

Udah lama ne fakum dari dunia blog, karena kesibukan di dunia nyata yang banyak menyita waktu. Demi teman bloger kali ini saya mau posting sebuah cerita singkat yang merupakan titipan dari seorang teman. Karena saya sudah janji untuk mempostingnya walau agak telat. ok judulya “It came over me in a rush”

When I realize that I love you so much

That’s sometime I cry but I can’t tell you why

What I feel why I feel inside . . .

Namaku Andini Putri Rianti, orang dekat kerap memanggilku dengan nama Andini. Usiaku sekarang 16 tahun. Hobiku membaca novel, menulis dan mendengarkan lagu. Salah satu lagu favoritku adalah in a rush dari backstreet boy. Dalam sehari aku bisa memutar lagu itu 3 kali sehari, seperti minum obat kata sahabat baikku Kitara. Dan teman kelasku sering complain kalau aku suka memutar lagu itu di kelas. Cuma kitara yang mengerti mengapa aku suka sekali mendengar lagu ini.

“Ra, malam ini menginap dirumahku ya? Ajakku pada kitara.”

“Boleh, sekalian kita mengerjakan tugas Din, tugas kita banyak sekali.”

“Oke bos, nanti aku jemput kamu sore ya. Aku duluan ya Ra. Stop depan mang, kataku pada supir angkot.”

“Iya, sampai ketemu Din.”

“Ibu, malam ini tara menginap di rumahnya Andin ya?”

Ibu belum menjawab, masih sibuk membereskan masakan di dapur.

“Kami banyak tugas sekolah, bu. Yang harus dikerjakan secara kelompok. Lagian ini kan malam minggu bu? Tara bosan kalau di rumah enggak ada teman. Gerutu kitara.”

“Hmm, iyaa boleh. Tapi besok pagi sudah harus pulang ya? Dan janji sama ibu benaran mengerjakan tugas? Nanti ibu telepon lo ke rumahnya Andini.”

“Oke deh, ibu memang paling baikkk sedunia, cantik dan tidak sombong. Puji kitara.”

Sore hari di rumah Kitara. . .

“Assalamualaikum. Ting tong, ting tong,, Andini memencet bel di rumah Kitara.”

“Waalaikumsalam. Ibu kitara keluar membukakan pintu.”

“Tante, tara nya ada? Tanya dini sambil mencium punggung tangan ibu kitara.”

“Ada lagi beresin perlengkapannya di kamar, ayo masuk dulu sayang.”

“Tara, udah bilang kan tante mau nginap di rumah dini mala mini?”

“Udah, dini mau minum apa? Atau mau makan dulu sama tara, tante buat bakso nih.

“Makasih tante, tapi dini masih kenyang tadi dari rumah udah makan dulu.

Ohh yaudah tante bukusin aja ya.?

Iya deh, terserah tante kalau enggak ngerepotin 

15 menit kemudian . .

Ibu, kami pamit dulu yaa..

Iyaa hati_hati ya sayang.

Malam hari di rumah Andini. . .

It came over me in a rush

When I realize that I love you so much . . .

“Din, kenapa sih kamu suka sekali lagu itu?”

Kamu kan tahu sendiri Ra, ini lagu punya makna dalem banget buat aku.

Iyaa tawuuu cintongg, tapi kenapa? Kamu suka sama seseorang ya?

Hmmm, kasih tawuu enggak yaa?

Kasihh tawu laa, masak kamu main rahasiaan sama aku?

Sebenarnya aku memang lagi suka sama anak kelas sebelah.

Hah, tuh kan benar. Siapa sih Din?

Dia . . . …………………………………………………………………

Dia siapa?

Atau jangan_jangan mang udin ya? Hahahhaha

Husss, enak aja.

Si Heri anak baru itu ya yang suka tidur di kelas, wkwkwkwk

Bukan.

Jadi siapa dong Ra? Aku penasaran banget ni. Terharu juga kasihan liat kamu nangis terus abis denger lagu itu. Aku juga bête sama teman_teman kelas yang suka rese” protes sama lagu kesukaan kamu. Walaupun jujur kadang aku juga bosan dengernya, heheheh.

Idihhh, sama dong kamu dengan mereka, huuuuuu, keluh Andini yang matanya masih memerah setiap mendengar lagu mellow itu.

Ya enggak lah, aku peduli sama kamu Din. U know me la. Heheh

Kamu ingat Aang enggak?

Aang yang sering kamu certain ke aku waktu aku masih di Bandung ya?

Iyaaa. Jawabku sambil nyengir. 

Ya, ampuuunnn kok aku bisa lupa sih. Kamu juga sih kenapa udah 2 minggu aku pindah sekolah ke sini belum kamu kenalin? Pasti kamu takut aku suka juga yaa, ya enggak la din.

Apaan sih. Ucapku tersipu malu sambil memandang jauh ke luar jendela. Dan tak terasa bulir halus itu mengalir lagi. Aku menangis.

din, kok kamu nangis? Aku Cuma becanda doing kok.

Enggak apa kok Ra.

Yaudah berenti nangis ya, terus apa hubungan Aang sama lagu itu? Yang bikin kamu mewek tiap dengar lagu itu. Kalau kamu suka seharusnya bilang dong sama dia. Jangan dipendam gitu.

Enggak bisa, Ra. Aku terisak semakin dalam.

Kenapa enggak bisa Din? Aku bantuin ya? Atau si Aang udah punya pacar?

Dia enggak pernah pacaran, setau aku Ra.

Laa terus apa masalahnya Din? Tinggal bilang kan, beres.

Masalahnya Aang udah pergi Ra. Hiksssss, hiksssss.

Pergi kemana? Pindah sekolah? Ke luar kota? Yaudah kamu bisa message atau telepon dia kan.

Enggak bisa, taraa. Aku enggak bisa. Menangis semakin jadi akunya.

Yaudah, cups, cup, cup. Diem ya saayang. Mana nomer rumahnya biar aku yang ngomong.

Aku Cuma bisa terdiam, tak dapat mengatakan yang sebenarnya pada katara sahabatku. Hanya butuh waktu sekian detik tara sudah menemukan kontak aang di ponsel ku. Tutt, tutt, tutt.

Halo, assalamualaikum?

Waalaikumsalam, iyaa ada apa Dini malam begini menelpon tante? Jawab wanita di seberang sana.

Emm, boleh Dini bicara dengan Aang tante? Tanya tara dengan sopan.

Aang?? Tanya tante kebingungan. Kuambil ponselku dari tangan tara yang ikut bingung.

Maaf tante, dini Cuma lagi kangen aja, jadi pengen nelpon tante, tante apa kabar?

Baik, saying. Cuma tante kadang kesepian kalau om lagi dinas keluar kota belakangan setelah Aang meninggal. Main la dini kesini kalau lagi libur sekolah ya.

Iya tante. Salam ya tante untuk om. Lain kali dini main ke rumah. Selamat malam tante.

Malam. Telpon ditutup.

Jadi, din aang udah meninggal?? Tanya tara bingung.

Iyaa raa. Hiksssssssss. Menangis di pangkuan tara.

Sabar ya saying. Sambil mengelus sambut dini.

Tapi kamu udah sempat ngasih tau dia kan Din kalau kamu suka sama dia?

Belum ra. Dan dia enggak akan pernah tahu. Hikss…

Sabar ya saying, kami menangis berangkulan.

by: Ranisa

Waktulah Yang Menyelamatkan Cintamu..

Seringkali kita bertanya, mengapa sih harus ditemukan kalau ternyata tidak bisa memiliki? Dan itulah yang membuat banyak orang berpikir bahwa cinta itu menyedihkan. Sesuatu yang hanya membawa kesedihan dan patah hati.

Banyak orang yang merasa takut membuka hatinya kembali untuk orang lain. Karena tak ingin merasakan sakit sekali lagi. Tetapi… percayalah bahwa sakit itu akan segera pergi. Karena waktu yang akan menyembuhkannya, waktu yang akan menyelamatkan cinta…

Suatu hari di sebuah pulau tinggallah semua perasaan di dalamnya. Ada kebahagiaan, kesedihan, pengetahuan, kekayaan, dan lain-lainnya, termasuk cinta. Entah karena sebab apa, pulau tersebut hendak tenggelam. Semua bergegas meninggalkan pulau tersebut dengan perahu, kecuali cinta.

Cinta percaya bahwa apabila ia tinggal, pulau itu akan selamat. Cinta akan menunggu sampai detik terakhir.

Dan di saat pulau benar-benar nyaris habis tenggelam, cinta kebingungan mencari pertolongan. Ia berteriak pada setiap perahu yang lewat di depannya.

Saat perahu kekayaan lewat, ia berteriak “hai kekayaan, maukah kau membawaku serta di dalam perahumu?” Dengan angkuh kekayaan menjawab, “ahhh tidak bisa. Tidak ada tempat yang cukup untukmu. Aku ingin membawa semua hartaku, emas dan perak ini harus kuangkut semua.” Kemudian ia pergi meninggalkan cinta.

Lalu, lewatlah kesombongan di depan cinta dengan perahunya yang megah. “Wahai kesombongan, tolonglah aku. Aku tidak ingin tenggelam.” Jawab kesombongan, “hmm… sebentar akan kupertimbangkan. Ah, tidak bisa cinta. Kamu sudah basah kuyup, dan aku tidak mau mengotori perahuku,” ungkapnya sambil beranjak pergi.

Tak berapa lama kesedihan lewat dengan perahunya. “Kesedihan, tolonglah. Bawa aku pergi di perahumu.” Jawabnya, “maaf cinta, aku tidak bisa. Aku terlampau sedih dan aku hanya ingin pergi sendiri saja.”

Cinta tak tahu harus berharap pada siapa lagi, sampai kebahagiaan lewat di depannya. Dan ia berteriak-teriak penuh usaha agar kebahagiaan mau berhenti membawanya. Sayangnya, kebahagiaan terlalu bahagia, sehingga ia tak mendengarkan teriakan cinta.

Dan ketika cinta sudah sangat putus asa, sebuah suara memanggil. “Ayo naiklah ke perahuku, akan kuantar kau ke seberang sana.” Cintapun dibawa dan diselamatkan ke sebuah pulau subur yang kokoh. Yang tidak akan tenggelam lagi.

Tanpa menoleh lagi, si penolong itu pergi tanpa meninggalkan nama. Karena merasa penasaran dan berhutang budi, cinta bertanya kepada pengetahuan. Siapa gerangan yang telah menolongnya tadi.

“Cinta, yang menolongmu tadi adalah sang waktu,” jawab pengetahuan.

“Waktu? tetapi… mengapa ia menolongku?” tanya cinta.

Pengetahuan tersenyum dengan bijaksana dan menjawab, “karena hanya sang waktulah yang mengerti betapa berharganya cinta dalam hidup.”

Dan saat kau kecewa serta patah hati dalam nama cinta, biarkan waktu yang akan menyembuhkanmu…

#NN

Bekal Utama Berumah Tangga (Bagian Ke-4)

“Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji. apa yang ada dalam hatimu Allah Maha Mengetahui isi hati”(Q.S. Ali Imran [3]: 154)

Dalam kaca mata ruhiyah,bersatunya seorang laki-laki dan seorang perempuan dalam satu ikatan pernikahan, adalah berhimpunnya dua hati yang memiliki harapan mulia, yakni membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Demikianlah sesungguhnya yang dikehendaki Allah yang memiliki sifat Rahman dan Rahim, sebagaimana firman-Nya, “Dan diantara bukti-bukti kekuasaan-Nya ialah diciptakan-Nya untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri supaya kamu mendapatkan ketenangan hati dan dijadikan-Nya rasa kasih sayang di antara kamu. Sesungguhnya yang demikian itu menjadi tanda-tanda kebesaran –Nya bagi orang-orang yang berpikir.”(Q.S. Ar-Ruum [30]: 21)

Namun, dalam sisi lain, ternyata ikatan pernikahan itu berarti juga berhimpunnya dua manusia yang memiliki aneka sisi perbedaan. Demikian pula halnya manakala dikemudian hari hadir anak-anak di tengah-tengah mereka. Jenis kelaminnya saja sudah berbeda, apalagi karakternya, emosinya, keinginannya ,harapannya, sikapnya terhadap sesuatu, dan sebagainya.

Kalaupun sepasang suami istri tampak sering sejalan dalammenyikapi dan melakukan berbagai hal, itu hampir dapat dipastikan karena ada upaya dari masing-masingnya untuk rela saling menahan diri serta saling mengorbankan apa-apa yang potensial bisa memicu perbedaan itu sendiri.

Walhasil, lahirlah dalam rumah tangga yang mereka bina perasaan tenteram,lapang hati , dan cinta kasih.

Itulah pula hikmah dari pernikahan itu sendiri, yakni dikaruniai-Nya mereka nikmat sakinah, mawaddah, warahmah. Titik-titik perbedaan itu sendiri, sewaktu-waktu bisa muncul ke permukaan, terutama bila diantara mereka sudah tumbuh keinginan untuk saling memaksakan kehendak dan enggan saling menghargai aspirasi masing-masing. Apalagi dan biasanya kalau semua itu lahir dari karakter dan tingkat emosionalitas masing-masing. Tidak jarang kita temukan rumah tangga yang hari-harinya penuh dengan pertengkaran dan kesalahpahaman , sehingga tidak sedikit berakhir dimeja perceraian.

Inilah justru bagian dari fenomena yang mungkin akan dihadapi oleh setiap pasangan suami istri, sehingga kita butuh bekal yang efektif untuk menyikapi dan menyiasatinya, agar kemungkinan munculnya potensi konflik semacam ini bisa dihilangkan atau setidak-tidaknya diminimalisasi. Apakah bekal yang harus kita miliki itu ? Mudah-mudahan Allah Azza wa Jalla mengaruniai kita ilmu yang bermanfaat serta kesanggupan untuk mengamalkannya dengan tepat.

Bersih Hati

Setiap saat ujian dan aneka masalah bukan tidak mungkin akan datang mendera rumah tangga dengan tiba-tiba. Bagaimana seorang suami atau seorang istri menyikapinya, ternyata tergantung dari satu hal, yakni qalbu ! Terserah kita,

apa yang akan kita lakukan dengan masalah itu? Mau dibuat rumit, perumitlah. Nanti kita sendiri yang akan melihat dan merasakan buahnya.Namun, mau dibuat sederhana juga, silakan sederhanakan , nanti kita pun akan melihat dan merasakan buahnya.

Setiap masalah dalam rumah tangga bisa menjadi rumit dan bisa juga menjadi sederhana,tentu bergantung bagaimana kondisi hati kita yang kita miliki, yang akhirnya membuat kita harus memutuskan langkah bagaimana menyikapinya. Padahal,bagi kita kuncinya hanya satu : sesungguhnya tak ada masalah dengan masalah karena yang menjadi masalah adalah cara kita yang salah dalam menyikapi masalah.

Oleh sebab itu, hati yang bersih adalah bekal utama keempat yang harus dimiliki oleh para pelaku rumah tangga, setelah memiliki bekal ilmu , amal,dan keiklasan. Bersih hati,tidak bisa tidak, akan menjadi senjata pamungkas dalam menyiasati serumit dan sesulit apapun masalah yang muncul dalam sebuah keluarga. Adapun buahnya hampir dapat dipastikan adalah rumah tangga yang tenang tenteram, penuh cinta kasih , dan selalu saling mengingatkan dalam hal mendekatkan diri kepada Allah Azza wa Jalla. Sedangkan rumah tangga yang di dalamnya banyak disebut nama Allah, banyak dikumandangkan ayat-ayat -Nya, dan mampu menyempurnakan ikhtiar dalam mencari jalan keluar atas setiap masalah,niscaya akan menjadi keluarga yang sangat dekat dengan pertolongan–Nya dan akan menjadi suri tauladan bagi yang lain.

Subhanallah! Ujian dan masalah rumah tangga memang akan datang setiap saat, suka atau tidak suka. Namun,bagi suami dan istri yang berhati bersih ,semua itu akan disikapi sebagai nikmat dari Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang. Karena, bagaimanapun dibalik  setiap ujian dan masalah itu pasti terkandung hikmah yang luar biasa mengesankan, yang akan

semakin meningkatkan,kedewasaan dan kearifan, sekiranya mampu menyikapi segalanya dengan tepat , yang hal ini justru lahir dari hati yang bening dan bersih dari segala noktah-noktah kekotoran hawa nafsu.

Ujian dan persoalan hidup yang menimpa justru benar-benar akan membuat kita semakin merasakan indahnya hidup ini karena yakin bahwa semua itu merupakan perangkat kasih sayang Allah, yang membuat sebuah rumah tangga tampak semakin bermutu. Tidak usah heran, sehebat apapun kesulitan hidup yang menimpa, sungguh bagaikan air di relung lautan yang dalam.

Tidak usah heran, sehebat apa pun kesulitan hidup yang menimpa , sungguh bagaikan air di relung lautan yang dalam. Tidak akan pernah terguncang meski ombak dan badai saling menerjang Pun laksana karang yang tegak tegar, yang tak akan pernah bergeser saat dihantam gelombang sedahsyat apapun. Sekali-kali tidak akan terbersit rasa putus asa ataupun keluh kesah berkepanjangan.

Memang, betapa luar biasa para penghuni rumah tangga yang memiliki hati yang bersih. Nikmat datang tak akan pernah membuatnya lalai dari bersyukur. Andai pun musibah yang menerjang, ia akan mampu menegndalikan kayuh bahtera dengan tenang. Subhanalloh, sungguh teramat menegesankan.

Wallahu a’lam Bisshowab **

Sumber: ManajemenQolbu.Com

Mudahnya Lidahmu Berucap (Suratku Part-3)

Kesekian kalinya kutemukan kembali file surat lama, entah ini pernah kukirimkan kepadanya atau bahkan surat yang tak pernah dia baca. Tapi, bagiku tak masalah kucuba rangkai kembali urutan potongan suratku. Mungkin suatu saat bila kucari dengan mudah untuk kulihat kembali diblog ini:

Dear Sayang,,

Terima kasih kau telah membaca surat ku sebelumnya, ku tak bisa bicara bila kau selalu berpaling dan tak mengangapku ada.

Walau apapun yang terjadi mataku takkan berpaling darimu. Sayang aku adalah orang yang selalu menepati janji apapun yang telah ku ucap akan menjadi tujuan dalam hidup ku. Kau adalah amanahku, tahukah kamu?  Kau selalu marah bila tiada kabar dari ku namun, saat ku kabari atau ku bertanya tiada pernah kau balas ku tak bermaksud mengganggu acara liburmu aaau bahkan acara keluarga maupun saat-saat kau ingin bertemu dengan teman-teman mu. Ku hanya ingin tahu kabar dirimu…

Lagi-lagi sayang dibalik itu ku rasakkan sakit lagi hati ini saat ku baca status dirimu di FB, kau bahkan dengan berani berjanji dengan orang lain,berkata dengan mesra I miss u, I love U,,, dll entah apa lagi ku tak sanggup membacanya. Kalau dengan wanita tak mengapa tapi kulihat dengan seseorang lelaki entah itu mantan pacarmu atau bahkan kekasih mu dulu tapi, tolong jaga perasaan ku  yang pasti jujur ku cemburu,,,!!

Coba kalau diriku yang bicara syukur-syukur dibaca,, itu baru di dunia maya sayang, bagaimana di dunia nyata?? Samakah??

Ku beranikan tuliskan surat ini  ku takut tak ada lagi kesempatan untuk mengatakan ini, karena entah besok akan adakah umurku lagi…..!!!!!!!

Cukup dulu dari ku sayang untuk curahan hatiku saat ini, tunggu bila diri ini sempat kan kukirim surat dariku selanjutnya….!!!

 

Dari diriku yang selalu merindukanmu,

 

Maaf Sayang (Suratku part-2)

Dalam halaman ini khusus kutuliskan sebuah kumpulan surat ku yang sudah ku kirimkan atau bahkan belum sempat terkirim, Namun kan tetapku tuliskan dalam halaman tersendiri dalam blog ini. Ku harap kelak bila ku tiada, dirimu bisa mencari kenanganku yang masih tersimpan tulisan-tulisan tak berarti ini.

 

Dear Sayang Selalu,

Tahukah kamu ada apakah dibalik diam ku ini, ternyata menyimpan sakit yang tiada pernah kau sadari. Kau hanya menuntut ini dan itu, agar ku begini dan begitu. Tapi entah kau sengaja atau bahkan tak sengajapun sunggguh ku telah maafkan.

Bukannya ku tak cinta akan dirimu lagi maaf ku memang lelaki yang tidak berani untuk berkata langsung padamu, karena kau seakan tiada menganggap ku ada.

Aku selalu memperhatikan dirimu sayang, tetapi apakah dirimu sebaliknya?

Dari awal bulan juli ku lihat sangat terasa perubahan pada dirimu entah apa sebabnya, yang kutahu kau telah menjauh dariku. Sampai dirimu menghapus namaku di Frofil akun FBmu, sungguh ini sangat menyakitkanku bukankah pertama kalinya engkau sendirilah yang mengubah status Profilmu bukan diriku,,,?

Namun , ku tetap sabar sayang tau kenapa karena ku cinta kau. Dari lahir ku hanya punnya satu hati dan itupun telah kuberikan kepadamu hingga takkan lagi kuberikan kepada orang lain.

Dariku yang selalu mencintai mu,

Bila kau ingin tahu lagi , Tungguh surat dariku selanjutnya sayang…..!

 

Diam adalah Caraku Mencintaimu (Suratku Part-1)

Dalam halaman ini khusus kutuliskan sebuah kumpulan surat ku yang sudah ku kirimkan atau bahkan belum sempat terkirim, Namun kan tetapku tuliskan dalam halaman tersendiri dalam blog ini. Ku harap kelak bila ku tiada, dirimu bisa mencari kenanganku yang masih tersimpan dalam tulisan-tulisan tak berarti ini.

Dear S,

Mungkin dihatimu pernah muncul pertanyaan, Mengapa diriku kini Diam?? bukan berarti diriku cuek kepada mu.

Tapi, Diam adalah caraku mencintaimu karena-Nya. Kulakukan untuk menjaga kesucian hatiku dan hatimu karena memang terjaganya kesucianku dan kesucianmu adalah tujuanku.

Ini adalah caraku mengasihimu karena-Nya. Kulakukan untuk memelihara suatu kehormatan, karena memang terpeliharanya kehormatanku dan kehormatanmu adalah cita-citaku.

Jikalau Allah tak menakdirkan tersampaikan indahnya rasa ini kepadamu di dunia ini dalam ridha-Nya, mungkin dunia bukanlah tempat yang tepat bagi cinta untuk saling bersemi. Tapi bisa jadi cinta itu akan bersemi di Surga-Nya. Karena ku sangat yakin, bahwa di akhirat kelak Allah akan menghimpun orang-orang yang saling mencintai karena-Nya. Dan diamku kini adalah caraku mencintaimu karena-Nya. Suci tak tersentuh. Bahkan syaitanpun tak pernah tahu.

Insya Allah

Jika kau belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam, Karena diammu adalah salah satu bukti cintamu. Kau ingin muliakan dia dan tidak akan mengajaknya menjalin hubungan terlarang, dengan tidak merusak kesuciannya dan penjagaan hatinya.

Karena diammu akan memuliakan kesucian diri dan kesucian hatimu, serta menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu.

Karena diammu bukti kesetiaanmu dengannya. Karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah Allah Ta’ala pilihkan untukmu, Ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan Ali, yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan ? Sampai akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah.

Karena Engkau Tulang Rusukku

Karena Engkau Tulang Rusuk Ku….

Sebuah senja yang sempurna, sepotong donat, dan lagu cinta yanglembut.
Adakah yang lebih indah dari itu, bagi sepasang manusia yang memadu kasih?
Galih dan Ratna duduk di punggung senja itu, berpotong percakapan lewat, beratus tawa timpas, lalu Ratna pun memulai meminta kepastian. ya, tentang cinta.

Ratna : Siapa yang paling kamu cintai di dunia ini?
Galih : Kamu dong?
Ratna : Menurut kamu, aku ini siapa?
Galih : (Berpikir sejenak, lalu menatap Ratna dengan pasti) Kamu tulang rusukku! Ada tertulis, Tuhan melihat bahwa Adam kesepian. Saat Adam tidur, Tuhan mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa.
Semua pria mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hati.”

Setelah menikah, Ratna dan Galih mengalami masa yang indah dan manis untuk sesaat.
Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan masing-masing dan kepenatan hidup yang kain mendera.
Hidup mereka menjadi membosankan.

Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain.
Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas. Pada suatu hari, pada
akhir sebuah pertengkaran,
Ratna lari keluar rumah. Saat tiba di seberang jalan,
dia berteriak,
“Kamu nggak cinta lagi sama aku!”Galih sangat membenci ketidakdewasaan
Ratna dan secara spontan balik berteriak, “Aku menyesal kita menikah!
Kamu ternyata bukan tulang rusukku!”

Tiba-tiba Ratna menjadi terdiam , berdiri terpaku untuk beberapa saat.
Matanya basah. Ia menatap Galih, seakan tak percaya pada apa yang telah
dia dengar. Galih menyesal akan apa yang sudah dia ucapkan.
Tetapi seperti air yang telah tertumpah, ucapan itu tidak mungkin untuk diambil kembali.

Dengan berlinang air mata, Ratna kembali ke rumah dan mengambil barang-barangnya, bertekad untuk berpisah.
“Kalau aku bukan tulang rusukmu, biarkan aku pergi. Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan sejati masing-masing.”

Lima tahun berlalu. Galih tidak menikah lagi, tetapi berusaha mencari tahu akan kehidupan Ratna .

Ratna pernah ke luar negeri, menikah dengan orang asing, bercerai, dan kini kembali ke kota semula.
Dan Galih yang tahu semua informasi tentang Ratna , merasa kecewa, karena dia tak pernah diberi
kesempatan untukkembali, Ratna tak menunggunya.

Dan di tengah malam yang sunyi, saat Galih meminum kopinya, ia merasakan ada yang sakit di dadanya. Tapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan Ratna .

Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu.
Di airport, di tempat ketika banyak terjadi pertemuan dan perpisahan,mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas, mata mereka tak saling mau lepas.

Galih : Apa kabar?
Ratna : Baik… ngg.., apakah kamu sudah menemukan rusukmu yang hilang?
Galih : Belum.
Ratna : Aku terbang ke Manado dengan penerbangan berikut.
Galih : Aku akan kembali 2 minggu lagi.

Telepon aku kalau kamu sempat.
Kamu tahu nomor telepon kita, belum ada yang berubah.
Tidak akan ada yang berubah.
Ratna tersenyum manis, lalu berlalu.”Selamat tinggal, ….. bye….”

Seminggu kemudian, Galih mendengar bahwa Ratna mengalami kecelakaan lalu lintas dan meninggal dunia.
Malam itu, sekali lagi, Galih mereguk kopinya dan kembali merasakan sakit di dadanya.
Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena Ratna ,
tulang rusuknya sendiri, yang telah dengan bodohnya dia patahkan.

Sahabatku,
Kisah di atas yang saya terima via email beberapa waktu yang lalu merupakan kisah saduran dari luar negeri. Saya mencoba merubah nama dan tempat agar lebih Indonesia.

Sahabatku, ada beberapa hal yang bias diambil, antara lain adalah memang menurut Islam dan Agama Kristen menurut saya, wanita diciptakan dari tulang rusuk pria.

Dalam Islam ada hadist shahih, dimana diriwayatkan Rasulullah SAW. Prnah bersabda, “Nasihatilah perempuan, karena mereka diciptakan dari tulang rusuk. Dan tulang rusuk paling bengkok adalah bagian paling atas. Jika kau luruskan dengan paksa, ia akan patah. Dan jika kau biarkan, ia akan tetap bengkok. Karenanya, nasihatilah perempuan.” (Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

Banyak penafsiran tentang makna hadist di atas menurut para Ahli Hadist, tapi saya cenderung memilih penafsiran dari Prof Ali Mustafa Yakub, dimana wanita itu diciptakan seperti sifatnya tulang rusuk lelaki. “Jadi sifatnya saja. Sifat dari tulang rusuk itu bengkok, gampang patah.

Saya tidak memperpanjang hadist tersebut.

Sahabatku, hikmah yang lain dari kisah di atas adalahm bahwa kadang kala kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling kita cintai. Marah kepada istri/suami dan akibatnya sering kali fatal.

Seringkali penyesalan itu datang belakangan akibatnya setelah kita menyadari kesalahan kita, semua sudah terlambat.

Karena itu jangan anda mudah marah kecuali jika memang itu sangat perlu. Jagalah dan sayangilah orang yang Anda cintai dengan segenap hati anda¿,
Sebelum Anda mengucapkan sesuatu berpikirlah dulu,apakah kata-kata yang Anda ucapkan akan menyakiti orang yang Anda cintai?
Kalau iya sebaiknya jangan Anda ucapkan. Karena akan semakin besar resiko Anda kehilangan orang –orang yang Anda cintai. Jadi sebaiknya berpikirlah dahulu, apakah kata-kata yang akan Anda ucapkan sebanding dengan akibat yang akan Anda terima?¿

Sahabatku,
Lebih dari 1400 tahun lalu, Rasulullah sangat melarang kita marah-marah.

Dalam hadist diriwayatkan Rasulullah saw pernah bersabda, “Paling dekat dengan aku kedudukannya pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap keluarganya. (HR. Ar-Ridha)

Dalam hadist lain, Rasulullah bersabda:”Seorang mukmin (orang beriman) bukanlah pengumpat, pengutuk, berkata keji atau berkata busuk”. (HR. Bukhari dan Al Hakim)

Dari hadits di atas jelaslah seorang yang pemarah bukanlah orang Islam dan juga bukan orang beriman karena orang-orang takut mendekat dan kena marah olehnya.

Ketika marah pun, Rasulullah saw mengajarkan kepada kita agar bisa menahan diri.

Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Orang kuat itu bukanlah orang yang menang bergulat, tetapi orang kuat ialah orang yang dapat menahan dirinya ketika marah.” Muttafaq Alaihi.

Dikisahkan bahwa ada seseorang berkata: Wahai Rasulullah, berilah aku nasehat. Beliau bersabda: “Jangan marah.” Lalu orang itu mengulangi beberapa kali, dan beliau bersabda: “Jangan marah.” (Riwayat Bukhari).

Wallahualam bissawab

Semoga Bermanfaat

Wassalamualaikum wr.wb
WJ. Kastra

Ramadhan, Bulan Introspeksi Diri

Sega puja-puji secara sempurna hanya milik Allah, Zat yang Maha Menguasai alam Semesta, Zat yang Maha Menguasai terang dan gelap, Zat yang Menguasai tiap-tiap saat, sungguh tiada satu detikpun kecuali milik Allah.

Saudara-saudaraku sebuah terasi ada harga kalau jelas ciri dan baunya yang khas. Kita membuat terasi tetapi tidak memiliki ciri dan bau yang khas terasi, maka sungguh si terasi ini tidak akan ada harganya, walaupun ia diberi terasi. Begitu juga kita umat Islam, kenapa saat ini kita kurang dihargai ?. Jawabannya, bisa jadi karena kita mengaku sebagai umat Islam tetapi tidak tampak ciri kita sebagai ummat Islam. Ciri akan selalu disertai dengan harga, karena kita tidak punya ciri maka jangan harap akan punya harga.

Oleh karena itu, bulan Ramadhan yang saat ini kita jelang, marilah kita bersungguh-sungguh menampilkan ciri keislaman kita. Tentu saja ciri keislaman tidak identik dengan atribut penampilan yang luar, yang tidak terlalu pokok. Berikut ini adalah beberapa ciri yang dianjurkan untuk kita lakukan di bulan Ramadhan.

Selama bulan Ramadhan ini hendaklah yang pertama umat Islam miliki adalah ciri keteladanan, “uswatun hasanah”, keteladanan dalam kebaikan. Pancasila P4 gagal total di Indonesia walau telah menghabiskan biaya beratus milyar, begitu banyak waktu, begitu banyak tenaga, begitu banyak pikiran, diantara kunci penyebab kegagalannya adalah karena tidak ada keteladanan. Masyarakat sulit mencontoh, siapa yang berjiwa P4 sebenarnya.

Jadi andaikata kita bertanya mengapa keadaan rumah tangga, kantor, atau masyarakat belum sesuai dengan harapan. Pertanyaan pertama harus dilakukan pada diri kita sendiri, contoh apakah yang sudah kita perlihatkan sebagai seorang muslim. Sepatutnya sebagai seorang ayah atau ibu harus bertanya, “Saya memberi contoh apa kepada anak-anak ?”.Jangan terlebih dahulu menyalahkan anak. Bagaimana mungkin mengharapkan anak santun lembut sedangkan di rumah ibu bapak bersikap keras dan kasar ?. Bagaimana mungkin kita mengharapkan anak menjadi arif kalau kita sendiri di rumah seperti diktator ?. BAgaimana bisa mengharapkan anak rajin ke mesjid, sedangkan orangtuanya jarang beribadah ?.

Andaikata kita sebagai guru kita harus bertanya pada diri kita sendiri, contoh apa yang sudah kita berikan kepada murid-murid. Bagaimana murid tidak merokok kalau gurunya sendiri masih merokok ?. Bagaimana mungkin murid akan menemukan kemuliaan akhlak kalau sikap guru tidak indah ?. Bagaimana mungkin akan menjadi orang berprestasi, kalau gurunya tidak semangat dan hanya memberikan dengan apa adanya ?.

Andai kata kita sebagai pemimpin, pertanyaannya adalah suri tauladan apa yang saya tampilkan kepada anggota karyawan atau bawahan ?. Bagaimana mungkin karyawan akan disiplin kalau pemimpinnya tidak disiplin ?. Bagaimana karyawan atau anggota akan hemat jika pemimpinnya bermewah-mewahan ?. Bagaimana mungkin karyawan akan memelihara dirinya kalau pemimpinnya arogan ?.

 

Rekan-rekan sekalian tidak hanya sebagai pribadi tetapi juga sebagai keluarga. Sebagai haji, contoh apa yang sudah kita peragakan dalam masyarakat ?. Sebagai ustadz memberi contoh apa kepada masyarakat. Ustadz dianggap ulama tetapi contoh apa yang sudah ditunjukkan kepada masyarakat ?. Sebagai aktifis masjid, memberi contoh apa ?.

Kegigihan untuk jujur kepada diri sendiri, ini yang akan membuat kita menemukan kekuranganyang bisa dijadikan program perbaikan pada diri sendiri. Dan kegigihan kita memperbaiki diri adalah upaya sebenarnya memperbaiki orang lain. Apa artinya memperbaiki orang lain sedangkan diri kita sendiri semakin terpuruk dalam keburukan. Suri tauladan adalah langkah strategis yang dicontohkan oleh Rasullullah SAW. di dalam membangun kemuliaan Islam. Ciri khas seorang muslim yang baik ,pribadinya harus selalu menjadi figur suri tauladan.Tauladan bagi kebaikan dalam skala apapun, dimanapun dan kapanpun.

Yang kedua, Ramadhan harus menjadi bulan kebersihan. Karena sesungguhnya Allah mencintai kebersihan, “innallaha yuhibbu tawabi, wayuhibbu mutakabiriin”, sesungguhnya Allah mencintai orang yang taubat dan orang yang bersih. Kita harus berjuang sangat keras untuk mengevaluasi gaya hidup bersih kita. Pakaian yang kotor tidak akan nyaman, gigi kotor tidak mungkin bisa nyaman, apapun yang kotor tidak akan membuat kita nyaman dan hidup kita indah. Hakekatnya kotoran itu identik dengan kerendahan diri, namanya juga kotoran begitu pula kalau kita merasa tidak nyaman, terhina, rendah, bisa jadi karena kita blum bisa mencintai kebersihan, padahal bersih adalah prasyarat dari keindahan. Indah adalah sesuatu yang dicintai Allah SWT. Shalat saja diawali dengan bersih. Tanpa wudlu shalat tidak akan sah, wudlu itu bukan hanya membersihkan tetapi juga mensucikan. Tidak akan diterima shalat, seperti Firman Allah dalam ayat AlQur’an “Qad aflaha manzakkahaa. Waqod khaabaman dassaha” (QS: Asy-Syams 910). “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang membersihkan jiwanya, dan sesungguhnya kerugian besar orang yang mengotorkannya.” Sungguh yang bersih itulah yang akan membuat sukses, bahagia.

Oleh karena itu, Ramadhan ini adalah bulan bersih. Sekuat-kuatnya kita bersihkan dari yang lahir sampai yang batin. Pastikan Ramadhan ini kamar kita bersih, rumah kita bersih, kamar mandi bersih dari sampah, bersih dari barang-barang yang akan membuat ria, bersih dari barang milik orang lain, bersih dari barang yang tidak berguna. Karena kalau rumah sudah kotor dari banyak barang yang haram, barang yang ria, barang yg sia-sia, maka rumah itu tidak akan menyenangkan tidak akan barokah.

Begitu pula dengan harta kita mulai sekarang harus bersih, jangan sekali-kali tercemari oleh hak-hak yang tidak halal bagi kita. Harta yang bersih akan penuh barokah harta yang haram akan penuh fitnah, demikian pula aktivitas bekerja kita bersih pula dari kelicikan. Kita nikmati kejujuran, pandangan harus bersih sekuat-kuatnya jaga dari apa yang diharamkan oleh Allah agar bening dan nikmat hati ini. Kata-kata kita pun harus bersih dari kekejian, bersih dari kata-kata yang jorong, bersih dari kata-kata mencela, menghina orang lain, bersih dari fitnah, pilihlah dari khazanah kata-kata yang ada, kata-kata terbaik. Tubuh kita pun harus bersih, pakaian harus bersih, mandi yang bersih, rambut yang bersih. Begitu pula dengan hati kita harus jaga hati ini, hindari buruk sangka sekuat-kuatnya dan berbaik sangka pada orang yang beriman. Perangilah kedengkian jangan sampai selama Ramadhan ini dilanda dengan kedengkian, kedendaman yang tidak diharapkan oleh Allah. Upayakanlah semuanya bersih lahir batin, harta benda bersih, pikiran bersih. Insya Allah akan menambah keberkahan Ramadhan ini.

Dan yang terakhir, bulan Ramadhan ini adalah bulan kualitas. Karena ramadhan adalah bulan yang berkualitas diantara bulan-bulan yang lain. Hari-harinya adalah hari-hari berkualitas, berharga tinggi dihadapan Allah, jam demi jam maupun detik demi detik berharga sangat tinggi dihadapan Allah oleh karena itu tidak patut kita melakukan apapun kecuali yang sangat berharga. Jangan pernah kita berbicara kecuali dengan kata-kata yang berharga.

Jangan melihat kecuali yang berharga. Jangan mendengar kecuali suara-suara yang berharga. Jangan berpikir kecuali memikirkan yang berharga. Jangan pula melangkah kecuali kaki ini dilangkahkan ke tempat-tempat yang berharga dalam pandangan Allah. Cobalah lakukan segalanya dengan niat berharga hanya karena Allah semata.

Sungguh bila kita mengisi Ramadhan ini dengan aneka amal ibadah seperti yang diuraikan di atas. Insya Allah dengan karunia Allah, di akhir Ramadhan tahun ini kita akan sebagai seekor kupu-kupu yang keluar dari kepompong dengan sangat indahnya, kepompong Ramadhan, subhanallah.

Rahasia Mu

By: Wj. Kastra

Allhamdulillah Kau tunjukkan

Rahmat-Mu di Bulan Suci ini.

Ku takkan ragu lagi

Akan rahasia-Mu

 

Trima kasih Tuhan.

Kau telah uji kesabaran ku.

Di persimpangan jalan keraguan.

Ternyata memberi waktu ku untuk lebih dekat kepada Mu.

 

Engkau Maha Pengasih.

Yang tak ingin kekasih Mu

Kelak bersedih

Hingga Kau tunjukkan cinta ku selama ini ternyata semu.

 

Takkan ku sia-siakan waktu special ini

Walau sedikitpun

Hingga ku kembali kepada Mu.

 

Bukan Ku Tak Punya Rasa

Bukan ku tak punya rasa..!

by; WJ. Kastra

 

Aku bukan tak punya cinta

Atau tak punya rasa

Ku hanya insan biasa

Walau ku tak berpunya tapi ku juga inginkan kesetiaan.

 

Memang cinta tak mengenal kasta

Itulah untaian syair dalam lagu cinta

Apalah arti cinta tanpa rasa

Apalagi tanpa terbalas

 

Ku tak menuntut kesempurnahan

Ku tak mengharap kau bagai Cleopatra

Ku hanya ingin kau hargai sebuah ketulusan

Dan sebuah kejujuran

 

Hidupkan berat kau rasa bila terpaksa

Wahai kau yang berpaling

Jangan kau lupakan yang memberi kasih tanpa harap belas kasih

 

Tuhan memang penuh kasih

Ku harapkan kelak seorang kekasih yang penuh kasih…..